Minggu, 27 Desember 2015

MEKANISME TRANSPORT SEDERHANA

MAKALAH ANATOMY DAN PHYSIOLOGY MANUSIA
“MEKANISME TRANSPORT SEDERHANA

Disusun oleh :
Rinto Aditya / D1A141029

Perihal :
Untuk memenuhi tugas makalah anfisman.




FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS AL-GHIFARI
BANDUNG

2014















BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar belakang
Tulisan-tulisan  sistem peredaran darah pertama ditemukan di Papyrus Ebers yang berasal dari abad 16 SM, suatu papirus mesir kuno yang mengandung lebih dari 700 resep dan obat medis, baik fisik maupun spiritual. Dalam papirus , itu mengakui sambungan dari jantung ke arteri. Dokter  Mesir itu berpikir udara masuk melalui mulut dan masuk ke paru-paru dan jantung. Dari hati, udara perjalanan ke setiap anggota melalui arteri. Meskipun ini konsep sistem peredaran darah yang sangat cacat, itu merupakan salah satu rekening awal pemikiran ilmiah.
Pada abad ke-6 SM, pengetahuan tentang sirkulasi cairan vital ke seluruh tubuh dikenal dengan Ayurvedic di temukan oleh dokter Sushruta di India kuno . Lalu katup jantung ditemukan oleh seorang dokter dari Hippocratean sekolah sekitar abad ke-4 SM. Namun fungsi mereka tidak dipahami dengan baik maka. Karena  pembuluh darah arteri setelah kematian  terlihat kosong, anatomi kuno menganggap mereka dipenuhi dengan udara dan bahwa mereka untuk transportasi udara. Dokter Yunani , Herophilus , vena dibedakan dari arteri tetapi berpikir bahwa denyut adalah milik arteri sendiri. Anatomi yunani, Erasistratus mengamati bahwa arteri yang dipotong selama berdarah hidup. Dia berasal fakta fenomena bahwa udara yang keluar dari arteri diganti dengan darah yang dimasukkan oleh pembuluh yang sangat kecil antara vena dan arteri. Dengan demikian ia tampaknya mendalilkan kapiler tetapi dengan aliran terbalik darah.
Pada abad ke-2 Masehi, dokter Galen tahu bahwa pembuluh darah membawa darah dan vena diidentifikasi (merah gelap) dan arteri (lebih terang dan lebih tipis) dan masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda dan terpisah. Galen percaya bahwa darah arteri diciptakan oleh darah vena yang lewat dari ventrikel kiri ke kanan dengan melewati 'pori-pori' di septum interventrikular, udara lulus dari paru-paru melalui arteri paru-paru ke sisi kiri jantung. Sebagai darah arteri diciptakan uap 'jelaga' diciptakan dan diteruskan ke paru-paru juga melalui arteri pulmonalis yang akan dihembuskan.
Pada tahun 1025, di terbitkan The Canon of Medicine oleh dokter Persia ,Ibnu Sina menyempurnakan teori Galen yang keliru tentang denyut. Ia berpendapat bahwa setiap denyut nadi terdiri dari dua gerakan dan dua jeda. Pada 1242, para dokter Arab , Ibn al-Nafis , menjadi orang pertama yang secara akurat menggambarkan proses sirkulasi paru-paru , yang ia kadang-kadang dianggap sebagai bapak fisiologi peredaran darah .
Setiap manusia memiliki bagian-bagian penting dalam tubuhnya. Bagian-bagian penting tersebut di pelajari dalam anatomi fsiologi manusia.Mempelajari anatomi fsiologi manusia lebih dalam menjadikan kita sadar bagaimana penting nya tubuh dan sistem-sistem dalam tubuh,sistem dalam tubuh manusia saling berkaitan antara organ satu dengan organ yang lainnya dan ternyata tubuh manusia berjalan dengan teratur di karenakan tubuh manusia memiliki mekanisme transport di dalam tubuh nya. Untuk itulah diharapkan dapat menjelaskan anatomi fsiologi manusia, menguraikan  mekanisme transport di dalam tubu manusia.


1.2  Rumusan masalah
o   Mekanisme apa yang terjadi dalam tubuh?
o   Bagaimana proses transport dalam tubuh?


1.3  Tujuan
o   Mengetahui mekanisme transport dalam tubuh
o   Mengetahui proses transport dalam tubuh









BAB II
PEMBAHASAN


2.1  Mekanisme transport dalam tubuh

1)        Mekanisme transporasi pada sel
Membran sel berfungsi membatasi sel dan lingkungan sekitar. Namun demikian, tidak berarti sel menjadi satu sistem tertutup yang tidak dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Tidak ada organisme yang mampu hidup terpisah dari lingkungan sekitarnya. Begitu pula halnya dengan sel. Sel memperoleh bahan-bahan yang dibutuhkan untuk berbagai proses metabolismenya dari lingkungan di luar sel. Beberapa mekanisme sel dalam memperoleh bahan-bahan yang dibutuhkan, antara lain difusi ,  osmosis ,  transpor aktif ,  endositosis, dan  eksositosis.

a.    Difusi
Difusi merupakan proses perpindahan suatu zat yang terjadi secara spontan ketika ada perbedaan tekanan difusi, dari tekanan yang tinggi ke arah tekanan yang lebih rendah. Tekanan difusi berkorelasi positif dengan konsentrasi zat tersebut. Artinya, semakin tinggi konsentrasinya, semakin tinggi pula tekanan difusi zat tersebut.


Faktor yang memengaruhi kecepatan difusi contohnya adalah naiknya suhu dan zat yang berdifusi. Dengan naiknya suhu, energi kinetik yang dimiliki molekul suatu zat menjadi lebih tinggi sehingga pergerakan molekul zat menjadi lebih cepat. Zat yang paling mudah berdifusi adalah gas sedangkan cairan relatif lebih lambat berdifusi dibandingkan dengan gas.
Tidak seluruh molekul dapat berdifusi masuk ke dalam sel. Contohnya adalaholekul berukuran sedang, seperti molekul gula dan protein, tidak dapat berdifusi melewati membran sel. Pertukaran oksigen dan CO2  pada proses respirasi hewan merupakan salah satu contoh difusi. Pada prinsipnya, difusi membran sel bersifat pasif. Membran sel tidak mengeluarkan energi untuk memindahkan molekul ke luar maupun ke dalam sel.

b.    Osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan pelarut melewati sebuah membran semipermeabel. Contohnya adalah proses difusi air sebagai pelarut, melewati sebuah membran semipermeabel. Masuknya air ini dapat menyebabkan tekanan air yang disebut tekanan osmotic. Namun, membran sel memiliki kemampuan yang terbatas untuk mengembang sehingga sel tersebut tidak pecah. Pada sel darah merah, peristiwa ini disebut hemolisis.

Terdapat tiga sifat larutan yang dapat menentukan pergerakan air pada osmosis, yaitu:



o   Hipertonik 
Suatu larutan dikatakan hipertonik jika memiliki konsentrasi zat terlarut lebih tinggi dibandingkan larutan pembandingnya.

o   Hipotonik 
Suatu larutan dikatakan hipotonik jika larutan pembanding memiliki konsentrasi zat terlarut lebih kecil.

o   Isotonik 
Larutan isotonik memiliki konsentrasi zat terlarut yang sama dengan larutan pembanding.

c.    Transpor aktif
Transpor aktif merupakan mekanisme pemindahan molekul atau zat tertentu melalui membran sel, berlawanan arah dengan gradien konsentrasi. Oleh karena itu, harus ada energi tambahan dari sel yang digunakan untuk membantu perpindahan tersebutberbeda dengan osmosis dan difusi yang tidak membutuhkan energi.


Energi tambahan yang digunakan dalam proses transpor aktif berasal dari ATP yang dihasilkan oleh mitokondria melalui proses respirasi. Zat yang dipindahkan dengan cara transpor aktif pada umumnya adalah zat yang memiliki ukuran molekul cukup besar sehingga tidak mampu melewati membran sel. Sel mengimbangi tekanan osmosis lingkungannya dengan cara menyerap atau mengeluarkan molekul-molekul tertentu. Dengan  demikian, terjadi aliran air masuk atau keluar sel. Kemampuan mengimbangi tekanan osmosis dengan transpor aktif menjadi sangat penting untuk bertahan hidup.Pompa natrium kalium merupakan contoh transpor aktif yang banyak ditemukan pada membran sel.

d.   Endositosis



Endositosis merupakan mekanisme pemindahan benda dari luar ke dalam sel. Istilah endositosis berasal dari bahasa Yunani,  endo  artinya ke dalam dan cytos artinya sel. Membran sel membentuk pelipatan ke dalam (invaginasi) dan “memakan” benda yang akan dipindahkan ke dalam sel. Di dalam sel, benda tersebut dilapisi oleh sebagian membran sel yang terlepas membentuk selubung. Proses makan pada Amoeba adalah contoh mudah untuk menggambarkan proses endositosis. Endositosis membran sel pada Amoeba , akan membentuk vakuola.


Terdapat tiga bentuk endositosis, yaitu  fagositosis,  pinositosis, dan endositosis dengan bantuan reseptor. Proses makan pada Amoeba merupakan contoh fagositosis. Pada proses fagositosis, benda yang dimasukkan ke dalam sel berupa zat atau molekul padat. Adapun pada pinositosis berupa zat cair.Berbeda dengan fagositosis dan pinositosis, pada endositosis dengan bantuan reseptor hanya menerima molekul yang sangat spesifik. Di dalam lekukan membran plasma terdapat reseptor protein yang akan berikatan dengan protein molekul yang akan diterima sel.

e.    Eksositosis


Proses Amoeba mengeluarkan sisa-sisa makanan melalui vakuolanya adalah satu contoh eksositosis. Istilah eksositosis berasal dari bahasa Yunani, exo  artinya keluar dan cytos artinya sel. Jadi, eksositosis adalah proses mengeluarkan benda dari dalam sel ke luar sel. Vakuola atau selubung membran  melingkupi sisa zat makanan yang sudah dicerna. Kemudian, bergabung kembali dengan membran sel dan sisa zat makanan untuk di buang keluar sel. Membran yang menyelubungi sel tersebut akan bersatu atau berfusi dengan membran sel. Cara ini adalah salah satu mekanisme yang digunakan sel-sel kelenjar untuk menyekresikan hasil metabolisme. Misalnya, sel-sel kelenjar di pankreas yang mengeluarkan enzim ke saluran pankreas yang bermuara di usus halus. Sel-sel tersebut mengeluarkan enzim dari dalam sel menggunakan mekanisme eksositos. Pada umumnya, eksosistosis dan endositosis digunakan untuk memindahkan benda-benda yang berukuran besar. Kedua proses tersebut, saling menyeimbangkan luas permukaan plasma membran sehingga volume sel tidak harus menjadi lebih kecil dari semula.


2.2  Sistem transportasi/peredaran darah pada manusia

1)        Sistem transportasi manusia
Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah. Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe. Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah.

a.    Darah
Bagian-bagian darah :

Ø Sel-sel darah (bagian yg padat)
o   Eritrosit (sel darah merah)
o   Leukosit (sel darah putih)
o   Trombosit (keping darah)

Ø Plasma Darah (bagian yg cair)
o   Serum
o   Fibrinogen

Fungsi Darah
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
o   Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah.
o   Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal.
o   Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.
o   Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah.
o   Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih.
o   Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
o   Menjaga kestabilan suhu tubuh.

b.    Jantung
Jantung manusia dan hewan mamalia terbagi menjadi 4 ruangan yaitu: bilik kanan, bilik kiri, serambi kanan, serambi kiri. Pada dasarnya sistem transportasi pada manusia dan hewan adalah sama.

c.    Pembuluh darah
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh darah halus)

Ø Pembuluh Nadi
o   Tempat Agak ke dalam
o   Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
o   Aliran darah Berasal dari jantung
o   Denyut terasa
o   Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
o   Bila ada luka Darah memancar keluar

Ø Pembuluh Vena
o   Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis
o   Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)
o   Aliran darah Menuju jantung
o   Denyut tidak terasa
o   Katup Disepanjang pembuluh
o   Bila ada luka Darah Tidak memancar

Sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda
Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal ini disebut sistem peredaran darah tertutup.
Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung –paru-paru – kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung – seluruh tubuh dan kembali ke jantung). Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali.

d.   Getah bening
Disamping darah sebagai alat transpor, juga terdapat cairan getah bening. Terbentuknya cairan ini karena darah keluar melalui dinding kapiler dan melalui ruang antarsel kemudian masuk ke pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah bening (limfe)








BAB  III
PENUTUP


3.1  Kesimpulan

Mekanisme transportasi sederhana pada manusia terdiri dari lima mekanisme yang berbeda yaitu difusi ,  osmosis ,  transpor aktif ,  endositosis, dan  eksositosis. Perederan manusia berlangsung dengan darah sebagai alat transportasi zat-zat di dalam tubuh. Darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah. Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe.








DAFTAR PUSTAKA


  • Viora novalina. 2013. MEKANISME TRANSPORTASI SEDERHANA. (http://viofero.blogspot.co.id/2013/01/mekanisme-transportasi-sederhana.html) (diakses 16 November 2014)   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar