Selasa, 22 Desember 2015

MAKALAH KIMIA ORGANIK “LIPID II”

MAKALAH KIMIA ORGANIK
LIPID II

Disusun oleh :
Rinto Aditya / D1A141029

Perihal :
Untuk memenuhi tugas makalah KIMIA ORGANIK




FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS AL-GHIFARI
BANDUNG
2015







BAB I
PENDAHULUAN


1.1       Latar belakang
Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya di artikan sebagai suatu senyawa yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut dalam organic. Contohnya benzena, eter, dan kloroform. Suatu lipid suatu lipid tersusun atas asam lemak dan gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya, maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya (seperti ester lilin, trigliserida, steril ester dan fosfolipid), kombinasi dengan karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein). lipid yang sangat bervariasi struktur dan fungsinya, mulai dari volatile sex pheromones sampai ke karet alam. Berdasarkan komponen dasarnya , lipid terbagi ke dalam lipid sederhana (simple lipid), lipid majemuk (compound lipid), dan lipid turunan(derived lipid).
Berdasarkan sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai lemak hewan (animal fst), lemak susu (milk fat), minyak ikan (fish oil), dll. Klasifikasi lipid ke dalam lipid majemuk karena lipid tersebut mengandung asam lemak yang dapat di sabunkan, sedangkan lipid sederhana tidak mengandung asam lemak dan tidak dapat di sabunkan. Lipid seperti lilin (wax), lemak, minyak, dan fosfolipid adalah ester yang jika dihidrolisis dapat menghasilkan asam lemak dan senyawa lainnya termasuk alkohol. Steroid tidak mengandunga asam lemak dan tidak dapat dihidolisis. Lipid berperan penting dalam komponen struktur membran sel. Lemak dan minyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpan energi, lapisan pelindung, dan insulator organ-organ tubuh beberapa jenis lipid berfungsi sebagai sinyal kimia, pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormon. Fosfolipida memiliki seperti trigliserida.
Bedanya, pada fosfolipida satu asam lemaknya digantikan oleh gugus fosfat yang mengikat gugus alcohol yang mengandung nitrogen, contohnya yaitu fosfatidiletanolamin (sefalin), fosfatidilkolin (lesitin), dan fosfatidilserin. Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida. Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatandengan gliserol maka dinamakan monogliserida.


1.2       Tujuan
o   Mengetahui apa pengertian sabun dan detergen?
o   Mengetahui bagaimana proses pembuatan sabun dan detergen?
o   Mengetahui apa pengertian prostaglandin?
o   Mengetahui apa pengertian terpen?
o   Mengetahui apa pengertian steroid?

o   Mengetahui apa contoh sehari hari dan di bidang farmasi?






BAB II
PEMBAHASAN


2.1.      Sabun dan detergen
Sabun adalah garam logam alkali (biasanya garam natrium) dari asam-asam lemak. Sabun mengandung terutama garam C16 dan C18, namun dapat mengandung beberapa karboksilat dengan bobot atom lebih rendah (Fessenden,1999).
Dewasa ini sabun dibuat praktis sama dengan teknik yang digunakan pada zaman yang lampau. Lelehan lemak sapi atau lemak lain dipanaskan dengan lindi (natrium hidroksida) dan karenanya terhidrolisis menjadi gliselor dan garam natrium dari asam lemak. Dulu digunakan abu kayu (yang mengandung basa seperti kalium karbonat) sebagai ganti lindi (Fessenden,1999).
Detergen adalah bahan-bahan yang dapat meningkatkan daya pembersih dari air. Namun air tidak melarutkan minyak dan lemak. Maka dari itu di buatlah detergen yang nantinya akan membantu dalam melarutkan lemak minyak. Detergen sendiri terdiri dari sabun (misalnya Lux, Lifeboy,Giv dll) dan bukan sabun (misalnya Rinso, Attack, Surf, Daia dll). Detergen memiliki daya bersih lebih kuat dari pada sabun, tetapi terlalu kuat untuk kulit kita.
A.    Struktur Molekul sabun dan Detergen
Molekul sabun dan detergen mempunyai kesamaan, yaitu berupa molekul berbentuk panjang dengan dua ujung yang berbeda sifat. Ujung yang satu bersifta suka air (gugus hidrofil) dan gugus yang lain bersifat menolak air(gugus hidrofob). Ujung hidrofil tertarik kelingkungan berair, dan sebaliknya, gugus hidrofob lebih cenderung untuk menjauh dari air dan tertarik ke minyak (lemak). Struktur yang demikian menjadikan sabun dan detergen dapat menjebatani air dan minyak. Sifat ini yang memungkinkan sabun atau detergen dapat melarutkan minyak dalam air atau air kedalam minyak.

B.     Mekanisme Kerja sabun dan Detergen
Sabun/detergen mula-mula bekerja sebagai pembasah, lalu sebagai pengelmusi. Karena air mempunyai gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul sejenis) yang besar. Maka air tidak segera membasahi bahan cucian. Air cenderun membentuk tetesan/butiran air di atas permukaan bahan cucian dari pada membasahinya. Sabun/detergen berfungsi menurunkan gaya kohesi air, sehingga air lebih mudah meresap kebahan cucian. Bagaimanakah sabun bertindak membersihkan kotoran berminyak? Sabun yang dilarutkan di dalam air akan terurai kepada ion-ionya. Hal ini menyebabkan tegangan permukaan air akan turun. Oleh karena itu, permukaan yang hendak di bersihkan dapat di basahi dengan air. Buih air bersabun akan membantu mengapungkan kotoran dalam air.
Fungsi kedua dari sabun atau detergen adalah sebagai pengemulsi. Dengan ujung hidrofobnya molekul sabun atau detergen dapat menarik partikel minyak atau lemak dari cucian kemudian menyebarkan/mengelmusikanya kedalam air, sehingga kotoran dapat di buang dengan pembilasam. Selain itu aksi sabun juga dibantu oleh busa yang berfungsi mencegah pengendapan kembali (redeposisi) kotoran ke cucian.

C.     Kelebihan antara sabun dengan detergen
Ø  Sabun
o   mencuci dengan baik dalam air lunak
o   dapat di uraikan mikroorganisme
o   jarang menyebabkan kerusakan kulit
Ø  Detergen
o   tidak mengendap pada air sadah maupun dapat bekerja dalam air yang cukup asam
o   dapat di buat dengan sifat sifat khusus

D.    Kekurangan antara sabun dan detergen
Ø  Sabun
o   sukar larut dalam air
o   di endapkan oleh air sadah dan membentuk asam
o   tidak dapat mencuci dalam larutan yang bersifat asam
Ø  Detergen
o   limbahnya menimbulkan buih di badan badan air sehingga menyebabkan pencemaran
o   mengandung STTP (sodium tripolyphosphate), suatu senyawa fosfat sebagai bahan aditif untuk mengatasi kesadahan dan mencegah kotoran melekat kembali.

E.     Pembuatan sabun dan detergen
Pembuatan sabun berasal dari minyak kelapa/lemak hewan, dan natrium hidroksida. Reaksi pembuatanya sering disebut reaksi penyabunan(saponikasi). Reaksi pembuatan sabun “Lemak/minyak + natrium/kalium hidroksida > sabun + gliserol”.
Gliserol di pisahkan dengan cara memanaskan hasil reaksi yang di tambah dengan larutan natrium klorida/garam. Kemudian di murnikan untuk menghilangkan kelebihan natrium/kalium hidroksida lalu barulah di tambahkan bahan pewarna, parfum dan zat aditif lainya. Sabun natriun biasanya lebih keras dari sabun kalium. Pembuatan detergen berasal dari ABS atau LAS dan natrium hidroksida. LAS Dan ABS merupakan produk berbahan minyak bumi. Bahan penyusun detergen lainya adalah STTP, CMC, pewarna , parfum, dan air. STTP (sodium tripolyphosphate) merupakan bahan penunjang yang berfungsi untuk mengikat ion kalsium dan magnesium dari air sadah, sehingga tidak menganggu kerja detergen. CMC (carboxymethyl-cellulosa) merupakan bahan pembuih sedangkan air berfungsi sebagai bahan pengikat. Berbagai detergen juga ada yang mengunakan enzim sebagai bahan aktif.

F.      Sifat-sifat sabun :
Sabun adalah garam alkali dari asam lemak suku tinggi sehingga akan dihidrolisis parsial oleh air yang menyebabkan larutan sabun dalam air bersifat basa.
Jika larutan sabun dalam air diaduk maka akan menghasilkan buih, peristiwa ini tidak akan terjadi pada air sadah. Sabun dapat menghasilkan buih setelah garam-garam Mg atau Ca dalam air mengendap. Sabun mempunyai sifat membersihkan

G.    Sifat-sifat detergen :
o   Dapat melarutkan lemak
o   Tak dipengaruhi kesadahan air

H.    Kegunaan sabun dan detergen
Deterjen dan sabun digunakan sebagai pembersih karena air murni tidak dapat menghapus atau menghilangkan kotoran pakaian/barang yang berminyak, atau terkena pengotor organik lainnya. Pada dasarnya, sabun dan deterjen memungkinkan minyak dan air untuk bercampur sehingga kotoran berminyak dapat dihilangkan selama pencucian.

I.       Perbedaan sabun dan detergen
Ø  Sabun 
o   Sabun adalah garam alkali karboksilat.
o   Molekul sabun lebih mudah terdegradasi oleh bakteri pengurai.
o   Tidak bisa dipakai untuk mencuci dalam air sadah, karena sabun akan bereaksi dengan ion Ca2+ dan Mg2+.
o   Sabun adalah hasil proses penetralan asam lemak dengan menggunakan alkali.
o   Sabun biasanya digunakan untuk membersihkan suatu product yang berhubungan langsung dengan kulit manusia seperti sabun mandi / sabun handsoap yang membutuhkan pelembab dalam hal ini biasanya disebut moisture jika suatu sabun memiliki moisture makin besar maka makin lembut kulit kita menggunakannya.
Ø  Deterjen
o   Detergen adalah garam alkali alkil sulfat atau sulfoniat.
o   Molekul detergen harganya lebih murah dan sukar terdegradasi oleh bakteri pengurai.
o   Molekul detergen tidak bereaksi dengan ion Ca2+ dan ion Mg2+.
o   Deterjen adalah campuran zat kimia dari sintetik ataupun alam yang memiliki sifat yang dapat menarik zat pengotor dari media.
o   Deterjen digunakan sebagai sabun cuci pakaian.



2.2       Prostaglandin
Senyawa ini diisolasi dan ditelaah oleh ilmuwan Swedia yang bernama Sune Bergstrom dan Bengt Samuelsson. Senyawa ini pertama kali ditemukan dalam mani (semen) dan diketahui bahwa senyawa-senyawa ini disintesis dalam kelenjar prostat. Diketahui bahwa prostaglandin terdapat diseluruh tubuh dan juga disintesiskan dalam paru-paru, hati, uterus, dan organ serta jaringan lain (Fessenden, 1999).
Prostaglandin adalah asam lemak yang terdiri atas 20 atom C dengan satu cincin berantai lima, merupakan turunan asam arakidonat atau yang mirip asam lemak esensial, hasil metabolisme asam linoleat. Prostaglandin telah dapat diisolasi dari kebanyakan jaringan mamalia, termasuk pada jaringan sistem pembiakan, hati, ginjal, pankreas, jantung, paru-paru, otak, dan usus halus. Prostaglandin paling banyak ditemukan pada cairan benih.


A.    Struktur prostaglandin
Prostaglandin berfugsi pada ketahanan alamiah tubuh dari segala bentuk perubahan yang disebabkan zat kimia, mekanik, fisiologi, dan rangsangan patalogik dan berperan penting pada proses siklus adenosin monofosfat. Interaksi prostaglandin dengan selaput sel darah merah menyebabkan suatu penyakit keturunan yang ditandai dengan sel darah merah yang berbentuk sabit, kaku, dan anemia hemolitik kronik (Tatang,2015).

B.     Molekul prostaglandin
Prostaglandin dihasilkan oleh jaringan yang sedang terluka atau sakit yang disintesis dari asam lemak tak jenuh rantai panjang yaitu asam arakidonat. Kehadiran obat penghilang rasa sakit seperti aspirin dapat menghambat proses pembentukan molekul ini. Proses pembentukan prostaglandin dari asam arakidonat, ditunjukkan oleh persamaan reaksi di bawah ini.

C.     Fungsi Prostaglandin:
1)    Prostaglandin adalah zat alami yang berasal dari asam lemak dan disintesis oleh sel dalam tubuh mamalia. Diproduksi di setiap sel tubuh kecuali sel darah merah, prostaglandin menanggapi rangsangan yang berbeda dalam tubuh untuk tanggapan efek pada hormon dan sel-sel secara langsung dalam jaringan di mana mereka berada. Mereka muncul dalam jumlah yang relatif menit dan dimetabolisme dengan cepat dalam darah;

2)  Aktivasi respon inflamasi, produksi nyeri, dan demam. Bila jaringan rusak, banjir darah sel darah putih ke situs untuk mencoba meminimalkan kerusakan jaringan. Prostaglandin diproduksi sebagai hasilnya;

3)   Gumpalan darah terbentuk ketika sebuah pembuluh darah rusak. Jenis yang disebut prostaglandin tromboksan merangsang penyempitan dan penggumpalan platelet. Sebaliknya, diikuti PGI2, dihasilkan memiliki efek sebaliknya pada dinding pembuluh darah di mana pembekuan tidak boleh membentuk;

4)      Prostaglandin tertentu terlibat dengan induksi persalinan dan proses reproduksi lainnya. PGE2 menyebabkan kontraksi rahim dan telah digunakan untuk menginduksi persalinan;

5) Prostaglandin terlibat dalam beberapa organ-organ lain seperti saluran pencernaan (menghambat sintesis asam dan meningkatkan sekresi lendir pelindung), meningkatkan aliran darah di ginjal, dan leukotriens mempromosikan penyempitan saluran pernapasan yang terkait dengan asma;

6)  Menyebabkan penyempitan atau pelebaran dalam pembuluh darah otot halus sel;

7)      Menyebabkan agregasi atau disagregasi dari platelet;

8)      Peka tulang belakang neuron terhadap nyeri;

9)      Menurunkan tekanan intraokular;

10)  Mengatur kalsium gerakan;

11)  Kontrol hormon peraturan;

12)  Kontrol pertumbuhan sel;

13)Bertindak pada pusat thermoregulatory dari hipotalamus untuk menghasilkan demam;

14)Bekerja pada mesangial sel dalam glomerulus dari ginjal untuk meningkatkan laju filtrasi glomerular.

Prostaglandin disekresi oleh kelenjar prostat. ProJstat adalah kelenjar eksokrin pada sistem reproduksi binatang menyusui jantan. Fungsi utamanya adalah untuk mengeluarkan dan menyimpan sejenis cairan yang menjadi dua pertiga bagian dari air mani. Prostat berbeda-beda daJri satu spesies ke spesies lainnya dalam hal anatomi, kimia dan fisiologi.



2.3       Terpen
Terpen adalah dan beragam kelas besar senyawa organik, yang dihasilkan terutama oleh berbagai macam tumbuhan, terutama tumbuhan runjung , meskipun juga oleh beberapa serangga seperti rayap atau kupu-kupu Swallowtail, yang memancarkan terpene dari mereka osmeterium.Mereka adalah komponen utama dari resin , dan terpentin dihasilkan dari resin. Nama "terpena" berasal dari kata " terpentin ". Selain peran mereka sebagai produk akhir di banyak organisme, terpene yang utama blok bangunan biosintetik dalam hampir setiap makhluk hidup. (Lani,2010)
Terpene dan terpenoid adalah konstituen utama dari minyak esensial dari berbagai jenis tanaman dan bunga. Minyak atsiri ini digunakan secara luas sebagai aditif rasa alami untuk makanan, sebagai pengharum dalam pembuatan wewangian, dan obat-obatan tradisional dan alternatif seperti aromaterapi . Sintetis variasi dan turunan terpene alam dan terpenoid juga sangat memperluas berbagai aroma yang digunakan dalam parfum dan rasa yang digunakan dalam makanan tambahan. Vitamin A adalah contoh dari sebuah terpene.
Terpene yang dirilis oleh pohon lebih aktif dalam cuaca hangat, bertindak sebagai bentuk alami dari penyemaian awan . Awan memantulkan sinar matahari, memungkinkan hutan untuk mengatur suhu.Aroma dan rasa hop , sangat dibutuhkan dalam beberapa bir, berasal dari terpene. Dari terpene di hop myrcene , b-pinene , b-caryophyllene , dan sebuah humulene- ditemukan dalam jumlah terbesar. (Lani,2010)
Terpena di kategorikan berdasarkan banyak nya pasangan satuan isoprena yang di kandung nya yaitu:
Ø  Monoterpena   : dua satuan isoprena
Ø  Seskuiterpena  : tiga satuan isoprena
Ø  Diterpena        : empat satuan isoprena
Ø  Triterpena        : enam satuan  isoprena
Ø  Tetraterpena    : delapan satuan isoprena



Monoterpena, dengan kerangka yang hanya mengandung dua satuan isoprena adalah terpena yang tersederhana. Namun, monoterpena pun mempunyai keanekaragaman struktur.





Beberapa terpena yang lebih tinggi yang menarik perhatian adalah skualena terdapat dalam ragi,kecambah gandum dan minyak hati hiu dan lanosterol suatu komponen lanolin,yang di peroleh dari lemak wol. Kedua senyawa ini merupakan zat-antara dalam biosintesis steroid. Wortel mengandung tetrapena yang berwarna jingga yang disebut karotena,karotena dapat di paaksa pisah secara enzimatik menjadi dua vitamin A. (Fessenden,1999)
A.    Biosintesis terpena
Terpena alamiah tidak di hasilkan oleh polimerisasi isoprena. Tahap pertama biosintesis terpena adalah kondenssi ester secara enzimatik dari porsi-porsi asetil (dari) asetilkoenzim A. Zat-antara dalam pembentukan terpena adalah pirofosfat (difosfat) dari asam mevalonat dan sepasang isopentenil alkohol. (Fessenden,1999)



2.4       Steroid
Steroid adalah suatu senyawa yang mengandung sistem cincin. Steroid terdapat dalam hampir semua tipe kehidupan. Dalam binatang banyak steroid bertindak sebagai hormon. Steroid ini,demikian pula steroid sintetik digunakan meluas sebagai bahan obat. (Fessenden,1999)
A.    Struktur
Senyawa lipid yang mempunyai struktur dasar yang sama dan dapat dianggap sebagai derivat perhidroksiklopentanofenantrena, yang terdiri atas 3 cincin sikloheksana terpadu seperti bentuk fenantrena (cincin A, B, dan C) dan sebuah cincin siklopentana yang tergabung pada ujung cincin sikloheksana tersebut (cincin D).

B.     Tata Nama      
Untuk memberikan nama kepada steroid digunakan patokan, yaitu beberapa jenis hidrokarbon yang mempunyai rumus tertentu sebagai senyawa asal, misalnya etiokolana, alopregnana, androstana, pregnana, estrana.
Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan tanda segitiga (D) dengan angka di bagian atasnya yang menyatakan atom karbon yang menjadi awal ikatan rangkap tersebut, misalnya D5-androstena berarti ikatan rangkap berawal dari atom karbon nomor 5 dan berakhir pada atom karbon nomor 6.
Tanda (a) dan (b) untuk menyatakan konfigurasi suatu garis tertentu bila dibandingkan dengan keseluruhan struktur. Pada molekul testosteron gugus –OH pada atom C nomor 17 sama dengan kedua gugus metil pada atom C nomor 10 dan nomor 13 diberi tanda (b).

C.     Beberapa jenis steroid
Beberapa senyawa penting yang termasuk golongan steroid akan dibahas berikut ini :
1)      Kolestrol
Kolestrol adalah salah satu sterol yang penting dan terdapat banyak dialam.Kolestrol terdapat pada hampir semua sel hewan dan semua manusia.Tubuh manusia kolestrol terdapat dalam darah.  Empedu, kelenjar adrenal bagian luar ( adrenal cortex ) dan jaringan Kolestrol.

2)      7 – Dehidrokolestrol
Senyawa ini terdapat dibawah kulit dan hanya berbeda sedikit dari kolestrol, yaitu terdapat ikatan rangkap C = C.  Dengan sinar ultra violet 7 – Dehidrokolestrol dapat diubah menjadi vitamin D yang sangat berguna bagi tubuh.Kekurangan vitamin D dapat mengakibatkan kerapuhan pada tulang.

3)      Ergosterol
Sterol ini mempunyai struktur inti sama dengan 7- dehidrokolestrol, tetapi berbeda pada rantai sampingnya.  Ergosterol dapat juga membentuk vitamin D apabila dikenai sinar ultraviolet.Ergosterol maupun 7 – dehidrokolestrol disebut provitamin D.

4)      Asam – asam Empedu
Cairan empedu dibuat oleh hati dan disimpan dalam kantung empedu yang kemudian dikeluarkan kedalam usus dua belas jari ( duodenum ) untuk membantu proses pencernaan makanan.  Cairan empedu ini mengandung bilirubin yaitu zat warna yang terjadi dari penguraian hemoglobin, asam – asam empedu dalam bentuk garam empedu dan kolestrol.  Asam – asam empedu yang terdapat dalam cairan empedu antara lain ialah asam kolat, asam deoksikolat.
Dalam empedu asam deoksikolat bergabung dengan glisin membentuk asam glikodeoksikolat, sedangkan asam litokolat bergabung dengan taurin membentuk asam taurolitokolat. Kedua asam ini terdapat dalam bentuk garam dan merupakan komponen utama dalam empedu. Garam – garam empedu ini berfungsi sebagai emulgator, yaitu suatu zat yang menyebabkan kestabilan suatu emulsi.

D.    Manfaat Steroid secara umum
1)      Dapat digunakan sebagai obat

2)      Secara rinci beberapa manfaat steroid pada tumbuhan adalah sebagai berikut :
o   meningkatkan laju perpanjangan sel tumbuhan
o   menghambat penuaan daun (senescence)
o   mengakibatkan lengkuk pada daun rumput-rumputan
o   menghambat proses gugurnya daun
o   menghambat pertumbuhan akar tumbuhan
o   meningkatkan resistensi pucuk tumbuhan kepada stress lingkungan
o   menstimulasi perpanjangan sel di pucuk tumbuhan
o   merangsang pertumbuhan pucuk tumbuhan
o   merangsang diferensiasi xylem tumbuhan
o   menghambat pertumbuhan pucuk pada saat kahat udara dan endogenus karbohidrat. (Richa,2013)

2.5       Contoh aplikasi sehari hari dan dalam bidang farmasi
A.    Dalam kehidupan sehari hari
Salah satu contohnya di amerika testoteron sering digunakan (yang sering disebut doping). Hasil penggunaan hormon ini terlihat otot-otot lebih gempal dan waktu pemulihan akibat dari kelelahan lebih cepat didapatkan. Penggunaan testoteron:
Ø  96% pemain sepak bola profesional
Ø  90% binaragawan
Ø  11% pemain sepak bola junior

B.     Dalam bidang farmasi
Steroid merupakan kelompok bahan kimia yang meliputi kortison yang digunakan sebagai obat anti-alfamasi, dan esterogen serta progesteron yang digunakan sebagai kontrasepsi oral. Streptomyces dapat mensintesis  steroid dari sterol, yaitu dengan cara menambahkan satu gugus hidroksil pada karbon nomor 11, dan proses sintesis secara kimia. (Bintang,2012)




           


BAB  III
KESIMPULAN


Ø  Sabun adalah garam logam alkali (biasanya garam natrium) dari asam-asam lemak. Sabun mengandung terutama garam C16 dan C18, namun dapat mengandung beberapa karboksilat dengan bobot atom lebih rendah.

Ø  Detergen adalah bahan-bahan yang dapat meningkatkan daya pembersih dari air. Namun air tidak melarutkan minyak dan lemak.

Ø  Prostaglandin adalah asam lemak yang terdiri atas 20 atom C dengan satu cincin berantai lima, merupakan turunan asam arakidonat atau yang mirip asam lemak esensial, hasil metabolisme asam linoleat.

Ø  Terpen adalah dan beragam kelas besar senyawa organik, yang dihasilkan terutama oleh berbagai macam tumbuhan, terutama tumbuhan runjung , meskipun juga oleh beberapa serangga seperti rayap atau kupu-kupu Swallowtail, yang memancarkan terpene dari mereka osmeterium.

Ø  Terpena di kategorikan berdasarkan banyak nya pasangan satuan isoprena yang di kandung nya:
o   Monoterpena        : dua satuan isoprena
o   Seskuiterpena       : tiga satuan isoprena
o   Diterpena             : empat satuan isoprena
o   Triterpena             : enam satuan  isoprena
o   Tetraterpena         : delapan satuan isoprene

Ø  Steroid adalah suatu senyawa yang mengandung sistem cincin.Beberapa jenis steroid
o   Kolestrol
o   7 – Dehidrokolestrol
o   Ergosterol
o   Asam asam empedu







DAFTAR PUSTAKA


Ø  Richa Anggraini Ritonga. 2013. Makalah Biokimia LIPID.
(cacharitonga.blogspot.co.id/?m=1) (diakses 15 Desember 2015)

Ø  Bintang. 2012. Makalah Lipid.
(bintang-echo.blogspot.co.id/2012/04/makalah-lipid.html?m=1) (diakses 16 Desember 2015)

Ø  Lani makaminang. 2010. KIMIA LIPID SENYAWA YANG TERGOLONG TERPEN DAN HORMON.
(http://lanimakaminangkimia.blogspot.co.id/2010/12/kimia-lipid-senyawa-yang-tergolong.html) (diakses 14 Desember 2015)

Ø  Anonim. 2014. SABUN DAN DETERGEN.
(http://guide-prof.blogspot.com/2014/10/sabun-dan-detergen.html?m=1) (diakses 14 Desember 2015)

Ø  M. Izzul Mutho’. 2011. TERPEN.
(http://zeubio.blogspot.co.id/2011/04/terpen-terpena-merupakan-lipida-yang.html) (diakses 15 Desember 2015)

Ø  Fessenden Ralp J. dan Joan S. 1999. KIMIA ORGANIK. Jakarta : ERLAngga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar